Kucing merupakan hewan karnivora yang memiliki kekerbatan dekat dengan harimau. Secara alami kucing hidup liar di hutan mencari mangsa buruan sendiri sesuai behaviornya. Akan tetapi saat ini masyarakat secara global telah menerima keberadaan kucing di lingkungan tempat tinggal manusia, bahkan orang-orang pecinta kucing memasukkan hewan kesayangannya kedalam akta keluarga, seperti halnya anjing. Mereka adalah kucing domestik artinya kucing tersebut telah didomestikasi dari liar menjadi penurut karena telah dihilangkan sifat keliarannya. Meskipun kucing hidup lama bersama manusia, ada kalanya sifat liar kucing tersebut muncul kembali. Sehingga perlu kesigapan dalam mengendalikan kucing-kucing tersebut diantaranya mengetahui tingkah laku kucing dan cara handling maupun restrain.
Senjata utama pada kucing yang perlu sobat ketahui ialah gigi taring yang tajam dan kuku kakinya yang runcing. Ketika kucing tersebut merasa dalam bahaya, jengkel, maupun senang kadangkala senjata tersebut menjadi tamengnya dalam berkelahi antar kucing, bahkan manusia yang akan mendekat. Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa kucing tersebut dalam keadaan sedih, senang, ataupun marah?
Sobat dapat mengamati dari gerakan ekornya jika kucing tersebut memiliki ekor yg panjang kita bisa melihat aktivitasnya dengan mudah dari gerakan-gerakan ekornya.
Cara lain atau pengamatan tambahan untuk meyakinkan aktivitas kucing tersebut dilihat dari gerakan kuping (telinga) kanan dan kiri, pupil mata, bulu dan anggota tubuh lain. Misalnya kucing tersebut sedang marah maka sebaiknya berhati-hati jika ingin mendekat atau menyentuhnya, karena bisa saja senjata andalannya keluar secara cepat dan kamu bisa terluka.
Luka yang ditimbulkan memang tidak beresiko tinggi, namun kulit kita dapat terjadi perdarahan dan bekas luka yang telah kering kadang sulit hilang dan membekas. Luka yang terbuka jika tidak segera ditangani bisa menjadi tempat transit kuman dari kucing atau lingkungan luar dan masuk ke jaringan serta pembuluh darah yang dapat mengakibatkan infeksi. Maka dari itu perlu diperhatikan keselamatan kita dari serangan-serangan mendadak dari kucing. Dari kemungkinan buruk tersebut, sobat tidak perlu menjadi benci ataupun takut jika ada kucing yang mendekat atau ingin didekati karena setiap hewan termasuk kucing punya naluri atau insting yang kuat dalam mengetahui perasaan manusia.
Sifat kucing yang antisosial dan individual terdapat titik kelemahannya yang memudahkan kita untuk meng"handling"nya. Handling itu apa sih? yaitu tindakan untuk mengurangi pergerakan kucing dengan menggunakan tangan operator. Terus bedanya sama restrain apa kak? Sama aja sih, mengurangi pergerakan kucing tapi menggunakan alat bantu. Biasanya teknik restrain ini digunakan untuk hewan besar misal sapi, kerbau dan kuda. Tapi bisa saja kan, bertemu kucing yang sangat galak, tenaganya kuat dan berbadan besar? Nah maka dari itu, perlu juga mengetahui kedua caranya.
Memang dirasa bagi pemilik kucing tidak dibutuhkan teknik tersebut karena pemilik dan kucing sudah saling mengenal sehingga kejadian untuk melukai manusia jarang, dipanggil nama saja sudah lari mendekat.
Bagaimana untuk kucing yang belum mengenal kita? Bagaimana kita mengenal mereka?
Berikut cuplikan video yang saya dan teman saya kerjakan semester kemarin, semoga bermanfaat !☺☺
Senjata utama pada kucing yang perlu sobat ketahui ialah gigi taring yang tajam dan kuku kakinya yang runcing. Ketika kucing tersebut merasa dalam bahaya, jengkel, maupun senang kadangkala senjata tersebut menjadi tamengnya dalam berkelahi antar kucing, bahkan manusia yang akan mendekat. Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa kucing tersebut dalam keadaan sedih, senang, ataupun marah?
Sobat dapat mengamati dari gerakan ekornya jika kucing tersebut memiliki ekor yg panjang kita bisa melihat aktivitasnya dengan mudah dari gerakan-gerakan ekornya.
Cara lain atau pengamatan tambahan untuk meyakinkan aktivitas kucing tersebut dilihat dari gerakan kuping (telinga) kanan dan kiri, pupil mata, bulu dan anggota tubuh lain. Misalnya kucing tersebut sedang marah maka sebaiknya berhati-hati jika ingin mendekat atau menyentuhnya, karena bisa saja senjata andalannya keluar secara cepat dan kamu bisa terluka.
Luka yang ditimbulkan memang tidak beresiko tinggi, namun kulit kita dapat terjadi perdarahan dan bekas luka yang telah kering kadang sulit hilang dan membekas. Luka yang terbuka jika tidak segera ditangani bisa menjadi tempat transit kuman dari kucing atau lingkungan luar dan masuk ke jaringan serta pembuluh darah yang dapat mengakibatkan infeksi. Maka dari itu perlu diperhatikan keselamatan kita dari serangan-serangan mendadak dari kucing. Dari kemungkinan buruk tersebut, sobat tidak perlu menjadi benci ataupun takut jika ada kucing yang mendekat atau ingin didekati karena setiap hewan termasuk kucing punya naluri atau insting yang kuat dalam mengetahui perasaan manusia.
Sifat kucing yang antisosial dan individual terdapat titik kelemahannya yang memudahkan kita untuk meng"handling"nya. Handling itu apa sih? yaitu tindakan untuk mengurangi pergerakan kucing dengan menggunakan tangan operator. Terus bedanya sama restrain apa kak? Sama aja sih, mengurangi pergerakan kucing tapi menggunakan alat bantu. Biasanya teknik restrain ini digunakan untuk hewan besar misal sapi, kerbau dan kuda. Tapi bisa saja kan, bertemu kucing yang sangat galak, tenaganya kuat dan berbadan besar? Nah maka dari itu, perlu juga mengetahui kedua caranya.
Memang dirasa bagi pemilik kucing tidak dibutuhkan teknik tersebut karena pemilik dan kucing sudah saling mengenal sehingga kejadian untuk melukai manusia jarang, dipanggil nama saja sudah lari mendekat.
Bagaimana untuk kucing yang belum mengenal kita? Bagaimana kita mengenal mereka?
Berikut cuplikan video yang saya dan teman saya kerjakan semester kemarin, semoga bermanfaat !☺☺
Komentar
Posting Komentar
Leave Your Comment! Don't exist spams.